Read
Only Memory (ROM), berfungsi untuk menyimpan pelbagai program yang berasal dari
pabrik komputer. Sesuai dengan namanya, ROM (Read Only Memory), maka program
yang tersimpan didalam ROM, hanya bisa dibaca oleh para pemakai.
Random Access
Memory (RAM), merupakan bagian memory yang bisa digunakan oleh para pemakai
untuk menyimpan program dan data.
ROM bisa
diibaratkan sebuah tulisan yang sudah tercetak, dimana pemakai hanya bisa
melakukan pembacaan data yang ada didalamnya tanpa bisa melakukan perubahan
apapun pada tulisan yang ada. ROM biasanya berisi instruksi/program khusus yang
bisa digunakan pemakai untuk memanfaatkan komputer secara maksimal.
Jika
sebuah PC dinyalakan, program yang ada didalam ROM segera mencari lokasi yang
digunakan untuk menyimpan operating system apakah terdapat pada disket ataupun
harddisk. Jika diketemukan, maka OS ini segera dipindahkan kedalam RAM. Tahap
ini dikenal sebagai boot-up. Untuk selanjutnya, program-program aplikasi
seperti misalnya: Windows dan lainnya juga dipindahkan kedalam RAM, dan kini
komputer siap digunakan oleh pemakai.
Dengan
demikian, semakin besar program-program yang digunakan, semakin besar pula
tempat yang harus disediakan oleh RAM.
Perbedaan
Memory ROM dan RAM:
1. ROM
tidak dapat diisi atau ditulisi data sewaktu-waktu seperti RAM. Pengisian atau
penulisan data, informasi, ataupun program pada ROM memerlukan proses khusus
yang tidak semudah dan se-fleksibel cara penulisan pada RAM. Biasanya, data
atau program yang tertulis pada ROM diisi oleh pabrik yang membuatnya. Umumnya
ROM digunakan untuk menyimpan firmware, yaitu perangkat lunak yang berhubungan
dengan perangkat keras. Contoh ROM semacam ini adalah ROM BIOS. ROM BIOS berisi
program dasar sistem komputer yang berfungsi untuk mengatur dan menyiapkan
semua peralatan atau komponen yang ada atau yang terpasang pada komputer saat
komputer ‘dinyalakan/dihidupkan’.
2.
Informasi/data/program yang tertulis pada ROM (isi ROM) bersifat permanen dan
tidak mudah hilang dan tidak mudah berubah walaupun komputer ‘dimatikan’ atau
dalam keadaan mati (off). Sedangkan pada RAM, semua isinya (baik berupa data,
program atau informasi) akan hilang dengan sendirinya jika komputer ‘dimatikan’
(dalam keadaan off).
3. ROM
dapat menyimpan data tanpa membutuhkan daya. Itulah sebabnya data dalam ROM
tidak akan hilang walaupun komputer mati. Sedangkan RAM membutuhkan daya agar
dapat menyimpan data, jika RAM tidak mendapatkan daya, dengan sendirinya tidak
akan dapat menyimpan data. Hal inilah yang menyebabkan data yang terdapat dalam
RAM secara otomatis akan hilang bila komputer mati (off).
4. ROM
modern sering ditemukan dalam bentuk IC (Integrated Circuit), sama seperti RAM
yag wujudnya kebanyakan juga berupa IC. Teks atau kode yang tertulis pada kedua
jenis IC ini berbeda. IC ROM biasanya memiliki kode tulisan (teks) 27xxx. Angka
27 menunjukkan kode untuk ROM, sedangkan xxx menjunjukkan kapasitas ROM dalan
satuan kilo bit.
5.
kapasitas RAM dapat ditambah, sedangkan kapasitas ROM tidak. Ini dikarenakan
disediakannya slot RAM tambahan pada motherboard.
Struktur
dari RAM dibagi menjadi 4 bagian, yaitu:
1. Input
storage, digunakan untuk menampung input yang dimasukkan lewat alat
input
2. Program storage, dipakai untuk menyimpan semua instruksi-instruksi program yang akan di proses
3. Working storage, digunakan untuk menyimpan data yang akan diolah dan hasil dari pengolahan
4. Output storage, digunakan untuk menampung hasil akhir dari pengolahan data yang akan ditampilkan ke alat output
2. Program storage, dipakai untuk menyimpan semua instruksi-instruksi program yang akan di proses
3. Working storage, digunakan untuk menyimpan data yang akan diolah dan hasil dari pengolahan
4. Output storage, digunakan untuk menampung hasil akhir dari pengolahan data yang akan ditampilkan ke alat output
Input
yang dimasukkan lewat alat input, pertama kali ditampung terlebih dahulu di
input storage, bila input tersebut berbentuk program, maka dipindahkan ke
program storage dan bila berbentuk data, akan dipindahkan ke working storage.
Hasil dari pengolahan juga ditampung di working storage dan hasil yang akan
ditampilkan ke alat output dipindahkan ke output storage.
A. PERBEDAAN
DDR I, DDR II, DDR III
DDR
DDR (double data rate) RAM generasi
1 merupakan memori yang mulai menggunakan teknologi double clock cycle. Ini
berbeda dengan SDR (single data rate)
RAM yang hanya mampu melakukan single clock cycle. Sehingga DDR RAM mampu
mentransfer data dua kali lebih cepat.
DDR RAM ini ada beberapa jenis
seperti DDR-200 (memiliki memory clock 100 MHz), DDR-266 (memiliki memory clock
133 MHz), DDR-333 (memiliki memory clock 166 MHz) dan DDR-400 (memiliki memory
clock 200 MHz). Frekuensi transfer yang bisa dihasilkan DDR1 hanya antara
200-400 MHz.
DDR RAM versi 1 ini dikembangkan
sejak 1996 sampai 2000.
DDR2
DDR2 RAM memiliki clock cycle dua
kali lebih banyak. Artinya, kemampuanya dua kali lebih cepat dibandingkan DDR1.
Memory clock-nya terentang dari 100 MHz sampai 266 MHz. Jenis DDR2 memiliki
nama standar DDR2-400, DDR2-533, DDR2-667, DDR2-800 dan DDR2-1066. Dan
frekuensi transfer antara 400-1966 MHz.
DDR3
Sementara
DDR3 RAM, dari segi memory clock-nya tak jauh beda dengan DDR2 yaitu dari 100
MHz sampai 266 MHz. Bedanya terletak frekuensi transfernya yang lebih tinggi
yaitu mencapai 2133 MHz (DDR2 maksimal hanya sampai 1066 MHz) dan voltasenya yang
lebih hemat yaitu hanya 1.5v (DDR2 memerlukan voltase 1.8v dan DDR 1 dengan
2.5/2.6v).
Nice artikel bro, silahkan lihat-lihat ke web saya yah . .
BalasHapusLaptop second malang